Kepiting OK juga


Sekitar awal bulan Januari 2013 aku mengunjungi kota Cirebon, Jawa Barat. Tentu tau dong kawan - kawan NUB kalau Cirebon terkenal dengan kekayaan lautnya yang berlimpah ruah. Biasanya kami ke Cirebon dengan kereta, tapi saat itu kami mencoba datang ke kota Cirebon dengan mobil. Waah..ternyata lebih seru dan menyenangkan karena bisa mampir ke rumah makan yang berderet di pinggir jalan. Memang dari luar rumah makan tersebut terlihat sangat sederhana, namun dari segi rasa sangat catchy di lidah.

Waktu itu saya memesan menu Kepiting Lemburi, rasanya sangat menggoyang lidah karena Kepiting Lemburi terbuat dari kepiting yang masih dalam keadaan kulit yang masih lunak karena baru berganti kulit / moulting. Sangat lembut namun tidak terlalu lembek. Apalagi diolah dengan sangat khusus dengan bumbu rahasia. Aku memilih kepiting karena menurut pramusajinya, daging kepiting rendah lemak, tinggi protein, serta sumber mineral dan vitamin. Meski mengandung kolesterol, daging hewan ini rendah kandungan lemak jenuh. Selain juga merupakan sumber niacin, folate, dan potasium, vitamin B12, phosporous, zinc, copper, dan selenium. Selenium berperan mencegah kanker dan perusakan kromosom, serta meningkatkan daya tahan terhadap infeksi virus dan bakteri. Selain itu, Fisheries Research and Development Corporation di Australia melaporkan bahwa dalam 100 gram daging kepiting bakau mengandung 22 mg Omega-3 (EPA), 58 mg Omega-3 (DHA), dan 15 mg Omega-6 (AA) yang begitu penting untuk pertumbuhan dan kecerdasan anak. Namun sangat di sayangkan makanan pesisir ini kurang di kenal masyarakat luas padahal dengan biaya yang cukup murah kita bisa mendapat makanan bergizi tinggi, tak kalah dengan makanan berbudget tinggi.

Aku jadi berfikir kalau beruntungnya jadi nelayan di kota Cirebon karena bisa mengkonsumsi makan - makanan bergizi yang sangat mendukung perkembangan dan pertumbuhan, terutama anak - anak.

Comments

Popular posts from this blog

Congratulations

KUIS #INCREDIBLEVALENTINE - MERCURE JAKARTA SIMATUPANG